Soal judul postingku kali ini, yang pastinya udah kalian baca. Sebaiknya kalian jangan berpikir terlalu buruk tentang saya. Please!? Karena sayapun tidak menyangka wujud saya di masa lalu cukup memprihatinkan.
Ini adalah soal 'kealayan' kaum muda masa kini. Kalian-kalian yang merasa terusik dengan keberadaan orang-orang alay tentunya sangat memahami apa saja bentuk kealayan yang populer akhir-akhir ini. Yups, bisa lewat FB atau Twitter. Namun sangat terutama bisa kita lihat di FB kita masing-masing. Berapa banyaknya orang dengan nama FB yang gak jelas, pakai huruf besar-kecil dan dengan foto yang aneh terpasang di beranda FBmu. Dan tak terlupakan, status mereka yang galau atau dengan kata yang tak terbaca plus tanda baca yang kebanyakan. Dan akhir-akhir ini terkadang virus alay itu juga dapat ditemukan di Twitter, walau masih jarang.
Saya ambilkan contoh beberapa FB dengan nama alay yang saya temukan di beranda FB saya :
1. OmPoenGk GoKiEl
-----> Dia sempet nge-chat sama saya. Dia dulu yang nge-chat, dan saya bales cuman buat iseng.
2. Farnestya KesanaKemari Mencari Kehidupan New
-----> Kenapa gak sekalian Lagunya Ayu Ting-ting? GUBRAK
3. Adam ingin Lupa Ingatan
------> Kurang kerjaan!
4. Aku ingiendt mencari arti persahabatan dan ideologi (?) toeng!
-------> Ini anak guru PKN kayaknya
5. Wong Pikun
-------> Yang ini kayaknya udah putus asa sama hidupnya. (itulah contoh-contoh kealayan di FB)
Well, aku juga gak mau terlalu mempersoalkan tentang kesenjangan akibat adanya kealayan ini. Karena saya juga sadar kalau saya juga pernah alay seperti mereka. Maghrib-magrib sms temen-temen dengan huruf gede-kecil, atau pakai simbol-simbol dan foto melet atau semacemnya. Untung nama fb saya memang nama asli saya (alias gak dialaykan) #ngelus dada. Tapi saya sering merasa malu, setiap lihat wall-wall yang saya kirim ke teman saya terutama yang masih pakai tanda baca yang heboh, pake simbol atau yang lainnya. Sedikit demi sedikit saya ngicil hapus semua wtw'an, status atau comment saya yang masih alay. Dan semua kata-kata alay kebanyakan saya temukan di wtw'an saya di kelas 7. Dan saya berharap, tidak ada yang memergoki wall saya yang alay lagi. Well, buat kalian jangan selalu menghina mereka, karena saya juga pernah menjadi seperti mereka. Yang penting, mari berdoa supaya mereka mendapat hidayah, seperti aku. Amin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar